The Undetectable Strongest Job: Rule Breaker Bab 166


Bab 166 - Diskusi Job Class


「Tentang sarungnya... Aku tidak dapat menerapkan metode rahasia yang sama yang kau gunakan untuk membawa senjata itu ke sini, bukan?」 Leniwood bertanya.

(Tentu saja, dia menyadari itu.) Hikaru harus meminta mereka untuk menutup mata terlebih dahulu sebelum mengeluarkan wakizashi. Karena Kotak Naga Dimensi cukup langka dan dia mendapatkannya dari Kaisar Kaglai, akan lebih baik jika dia merahasiakannya.

「Tidak, kau tidak bisa. Aku bisa menyembunyikan wakizashi, tapi aku tidak bisa memberitahumu caranya. Aku rasa kau juga tidak dapat menemukan bahan untuk membuatnya.」

「Jadi begitu. Oke. Jadi uhh ini, wakizashi, kan? Di mana kau mendapatkannya?」

「Ah, kurasa aku harus menjelaskan itu juga. Aku menemukannya di Scholarzard, Forestia. Kupikir itu adalah relik dari reruntuhan di Zubura.」

Wakizashi adalah senjata langka di dunia ini. Hikaru berasumsi bahwa Ota Masaki yang membuatnya setelah datang ke sini, tapi untuk alasannya, tidak ada informasi dalam catatan yang dia tinggalkan. Sepertinya pria itu menggunakan pengetahuan yang dia dapatkan dari Jepang dengan cara damai.

「Hmm... Untuk pedang satu sisi, itu memiliki keahlian yang cukup menarik. Ini juga berbeda dari scimitar dan saber.」

「Haruskah aku meninggalkan itu bersamamu?」

「Senjata bagus seperti ini? Nah. Aku tidak akan bisa tidur di malam hari kalau seperti itu. Aku hanya akan melakukan pengukuran.」Leniwood dengan cepat membuat persiapan.

「Hikaru! Apa kau membutuhkan yang lain untuk jubah itu?」Dodorono bertanya.

「Hmm, coba lihat...」 Hikaru memberi tahu kurcaci itu tentang penampilan Paula. Rambutnya yang cerah, hijau, tinggi, dan fisiknya. 「Apa lagi... Oh, aku tahu. Ada satu hal.」

「Apa itu?」 Kurcaci itu bertanya.

「Batu Naga.」

「Batu Na-」

「Sebesar ini.」 Hikaru memberi isyarat dengan tangannya yang seukuran bola rugby.

Wajah Dodorono membeku.

「Ha... Hahaha... Jangan bermain-main denganku. Batu Naga sebesar itu akan menyebabkan keributan. Aku yakin kau dapat menemukannya di rumah harta karun suatu negara.」

「Ah, begitu. Mereka sangat berharga, ya?」

Saat ini, Batu Naga ada di apartemen mereka di Scholarzard.

「Jangan bilang kau benar-benar punya Batu Naga?」

「Jika aku memikilinya, apakah ada gunanya?」

「Pertanyaan bagus. Jika kau benar-benar memilikinya, dan ini adalah “jika”, ketimbang armor, kau harus membuat senjata darinya. Aku akan merekomendasikan seorang staf. Itu dapat memperkuat mana seseorang dan meningkatkan kekuatan mantra.」

Hikaru melirik Lavia. [Flame Gospel]-nya sudah memiliki banyak kekuatan. (Apa ada gunanya meningkatkan mantranya lebih jauh?)

「Baiklah kalau begitu. Aku akan menyerahkan jubah itu padamu.」

「Oke sip!」

Setelah Leniwood selesai melakukan pengukuran, dia mengembalikan wakizashi tersebut. Hikaru dan Lavia kemudian meninggalkan toko.

Sudah hampir malam. Mereka kembali ke hotel untuk membawa Paula bersama mereka ke Pasta Sihir. Dia bersikeras bahwa Hikaru dan Lavia dapat pergi sendiri, tapi meninggalkannya hanya akan membuat Hikaru khawatir.

Hikaru dan gadis-gadis itu tiba di restoran dan tidak menemukan pelanggan lain di sekitar, mungkin karena itu masih terlalu dini. Tapi sangat jelas terlihat bahwa sebagian besar penduduk telah meninggalkan kota.

「Oh! Bukankah itu Hikaru!」

Begitu dia mengenali Hikaru, pemilik toko yang seperti beruang itu menyambut mereka dengan gembira.

「Terima kasih! Bawang putih yang kau bawakan untukku adalah yang terbaik! Terima kasih! Terima kasih!」

「Sama-sa- Hei, lepaskan aku! Aku tidak suka kalau pria memelukku, oke?! Juga, kau bau! Kau sudah makan terlalu banyak bawang putih!」

Bau bawang putih yang keluar dari pria itu benar-benar menyengat. Tampak jelas bahwa dia mengkonsumsi lebih dari apa yang Hikaru berikan padanya.

「Bung, bawang putih itu luar biasa. Aku telah menggunakannya dalam masakanku akhir-akhir ini. Mereka menambahkan beberapa impact ke dalam makanan. Terlalu banyak dan itu akan mengalahkannya. Jika kau mengacaukan jumlah panasnya, itu akan terbakar. Aku suka dengan betapa sulitnya menggunakannya!」

「Mungkin terbakar karena kau memasukkannya setelah memasaknya. Kau harus mencampurkan bawang putih dengan minyak zaitun dan cabai pada suhu ruangan terlebih dahulu lalu memasaknya bersama. Dengan begitu aromanya meresap ke seluruh hidangan.」

「Apa?! Kau bisa melakukannya?!」

「Kubilang lepaskan aku! Kau bau! Kau pasti akan tahu tentang itu cepat atau lambat.」

「Tetap saja, meminta seseorang mengajarimu adalah hal yang baik. Apa kau tahu yang lain?」

「O-Oke. Mari kita duduk dulu.」

Mereka akhirnya diantar ke tempat duduk mereka. Setelah menyajikan teh untuk mereka, pemilik toko kembali ke dapur untuk mencoba teknik yang diajarkan Hikaru padanya.

Hikaru berencana untuk mengajari pria itu semua yang dia ketahui tentang pasta. Dia tidak ingin menjadi koki, dan memperkenalkan masakan lezat ke dunia ini akan bermanfaat baginya juga.

「Aku tidak tahu kau memiliki pengetahuan tentang memasak, Hikaru-sama.」 Kata Paula.

「Aku hanya tahu beberapa hal. Ini tidak seperti aku juru masak yang baik atau apapun.」

「Tetap saja itu sangat luar biasa!」

Paula melihatmya dengan mata cerah. (Dia harus menghentikan semua hal yang mengidolakanku.)

「Oh, ngomong-ngomong, Paula. Kita akan tinggal di Pond selama sekitar sepuluh hari lagi.」

「Untuk sarung pedangnya?」

「Ya.」

Hikaru berencana memberitahunya tentang jubah itu setelah selesai. Hadiah kejutan, bisa dikatakan begitu.

Pemilik toko menyajikan hidangan pertama, spaghetti aglio e olio. Begitu pria itu kembali ke dapur, Drake menjulurkan kepalanya dan meneteskan air liur.

「Jangan makan di meja, oke? Kau bisa makan di dalam kotak sebagai gantinya.」Hikaru memberi tahu drakon.

Pakaian Lavia akan menjadi lengket jika tidak begitu. Tidak ada orang lain di sekitar  mereka sehingga Hikaru bisa mengeluarkan Kotak Naga Dimensi.

『Uhh... Itu terbuat dari perut naga, kan? Aku tidak ingin masuk ke sana...』

(Ya, mereka kan musuh, wajar saja.) Hikaru benar-benar menaruh bola itu ke dalam kotak ketika Drake masih terjebak di dalamnya. (Lebih baik tidak memberitahunya tentang itu.)

「Baiklah, kalau begitu tidak ada makanan untukmu.」Kata Hikaru.

『Apa?! Kau bilang kau akan memberiku banyak makanan!』

「Kau juga mengatakan kau akan bekerja untuk itu. Kau tidak melakukan apa-apa selain mengeluh sejauh ini.」

『Ugh... Kurasa... Aku bisa makan di dalam.』

Karena mereka berada di pojok, Hikaru bisa meletakkan kotak itu dengan menyandarkannya di dinding. Drake merangkak ke dalam perlahan, hanya kepalanya yang mencuat.

「Masuklah ke dalam jika pemilik toko datang.」

『Oke...』

「Ini makananmu.」 Hikaru mengatakan itu meletakkan pasta di depan Drake.

『Mantap!』

Drakon mulai melahap makanannya dengan segera. Bulunya menjadi lengket karena minyak zaitun, tapi anehnya, satu lap sudah cukup untuk membersihkannya. Drake tetap putih bersih.

「Ada sesuatu yang belum kukatakan pada kalian.」 Hikaru berkata begitu mereka mulai makan. 「Job class-ku dari [Lesser Angel] menjadi [Greater Angel].」

「Oh...」

「Apa?!」

Lavia tetap tenang, sementara Paula berseru sebelum dia bisa memasukkan makanan ke mulutnya.

「Hah? Apa aku mendengarnya dengan benar? [Utusan Surga]? Aku mendengar Bios memperlakukan siapa saja yang memiliki mereka seperti tamu negara. Dan kau punya satu, Hikaru-sama? Meskipun aku memang dapat melihatmu sebagai malaikat mengingat betapa terhormatnya dirimu.」

「Tenanglah, Paula. Nih minum teh dulu.」

「O-Oke.」

「Sarah memberi tahuku tentang job class [Utusan Surga]. Kau sepertinya tahu tentang itu juga. Apa itu benar-benar terkenal?」

「Aku dibesarkan di sebuah gereja. Tapi dari apa yang kudengar, sejauh ini hanya ada [Lesser Angel]. Mereka bilang itulah batas bagi kita makhluk yang tinggal di bumi.」

「Kelasku berubah setelah aku menyelamatkan Drake. Kurasa kau akan mendapatkannya dengan menolong drakon. Jadi pada dasarnya tidak ada yang akan mendapatkannya kecuali ada drakon sungguhan yang terjebak dalam masalah. Ngomong-ngomong, mengapa gereja memperlakukan [Utusan Surga] seperti tamu negara?」

「Seberapa banyak yang kau ketahui tentang doktrin gereja?」 Paula bertanya.

「Hampir tidak ada. Tolong beri tahu aku tentang itu.」

Menurut Paula, Gereja menyembah Dewa dunia ini. Tidak seperti di Bumi, Dewa di sini lebih dekat dengan manusia. Berkahnya sebenarnya bisa diamati, seperti di soul card. Karenanya, agama di sini jauh lebih tertib. Hanya sedikit yang menyembah roh atau dewa jahat.

Salah satu berkah yang diterima dengan bekerja di gereja adalah penggunaan sihir penyembuhan.

「Aku bisa menggunakan sihir penyembuhan karena aku bekerja di Gereja.」

「Bahkan jika kau tidak melayani di Gereja, tidak bisakah kau masih menggunakan sihir penyembuhan selama kau percaya dengan teguh pada Dewa dan mukjizat-Nya?」

「Ya, itu benar! Jadi kau tahu beberapa hal.」

「Nah, itu hanya tebakan.」

Di Soul Board, [Tekad] bercabang menjadi [Kesucian] dan kemudian [Sihir Penyembuhan]. Tidak ada kategori [Gereja]. Tapi gereja itu bukannya tidak berarti. Mereka membantu orang lebih memahami Dewa dan ajarannya.

「Apa yang kau ketahui tentang sihir kutukan?」 Hikaru bertanya.

「Dikatakan bahwa itu terwujud pada orang-orang yang menyimpan kebencian dan kemarahan yang mendalam terhadap orang lain.」

「Hmm...」

Hikaru teringat pada wanita yang bersama Gafrasti, Aglaia van Houtens, sepupu Zofira van Houtens, Perdana Menteri Forestia. Dia menggunakan mantra yang membuat mereka yang merasa bermusuhan dengannya tertidur. Itu adalah misteri bagi Hikaru bagaimana dia bisa menggunakan sihir kutukan, tapi tampaknya seseorang bisa belajar menggunakannya bahkan tanpa menyembah dewa jahat.

「Apa yang bisa kau ceritakan tentang [Sihiri Pendukung]? Apa kau mempelajarinya dengan melayani di Gereja?」

「Itu hanya dapat dipelajari melalui pelatihan khusus yang disediakan oleh Gereja. Aku mendengar begitu job class [Dewa Pengguna Sihir Dukungan Umum: Newbie Buffrer] (7) muncul, kau dapat menggunakan sihir pendukung.」

「Jadi begitu... Apa kau memiliki job class [Newbie Buffer]?」

「Tidak! Kau hanya dapat menjalani pelatihan khusus di ibu kota kerajaan atau kota besar lainnya.」

「Uh, tapi tidak bisakah kau menggunakan sihir pendukung?」

「Apa?」

「Apa?」

「Aku tidak bisa.」

「Aku cukup yakin kau bisa menggunakannya.」

Hikaru memeriksa Soul Board-nya. Dia memang punya satu poin pada [Sihir Pendukung].

「Seperti yang kukatakan, itu membutuhkan pelatihan khusus--」

「Tunggu.」 Lavia menyela. 「Percayalah pada Hikaru dan coba gunakan mantra pendukung dasar.」

「Tapi...」

「Jika kau tidak tahu mantranya, aku bisa mengajarimu.」

Lavia belajar tentang mantra sihir pendukung dari novel petualangan yang dia baca. Rupanya Penyembuh memegang peran penting dalam cerita tersebut. Mereka mendukung para pahlawan dalam melawan monster yang kuat, terkadang menikahi pahlawan pada akhirnya, dan di lain waktu, kalah dari seorang putri.

Setelah tahu harus berkata apa, Paula menutup matanya dan mulai menggumamkan kata-kata itu.

「Ya Dewa yang ada di surga, dalam nama-Mu aku meminta keajaiban. Beri aku kekuatan, dan untuk saudara-saudaraku sentuhan dari Tangan-Mu. Aku menawarkan Engkau mana milikku...」

「Oh...」 Hikaru merasakan kekuatan mengalir dari dalam dirinya. Dia merasa mahakuasa, seolah-olah dia bisa mengangkat benda jauh melebihi kemampuannya. 「Sepertinya kau bisa melakukannya.」

「Sepertinya begitu.」 Kata Lavia.

「Apaa?!」

「Periksa guil cardmu.」

「O-Oke...」 Paula membeku. 「A-A-Aku punya job class tiga karakter...」

「Tenang dan minum teh lagi dulu.」

「Bagaimana aku bisa tenang?! Aku memiliki job class tiga karakter! [Dewa Sihir Penyembih: Extra Healer]!」

「Y-Ya. Aku tahu.」

「Selamat, Paula.」

「Bagaimana kalian berdua bisa begitu tenang?!」

「Jika ada, aku terkejut kau tidak memeriksa guil cardmu bahkan setelah kemampuanmu ditingkatkan.」

「Tunggu, Hikaru-sama. Apa kau melakukan sesuatu tentang sihir pendukung-ku juga?」

「Tidak. Sepertinya kau memiliki berkah itu sejak awal.」

「Oh...」

Paula tampak lelah karena syok. Dia rupanya tidak memiliki job class [Newbi Buffer].

「Job class tiga karakter... Mereka mengatakan hanya petualang legendaris yang memilikinya... Namun aku memilikinya...」

Job class itu kemungkinan besar muncul setelah Hikaru membuat perubahan pada Soul Board-nya. Job class paling kuat Lavia, [Flame Magus], adalah job class empat karakter.

「Aku pikir berbagai pihak akan mencoba merekrutmu jika kau mengungkapkan job class itu kepada publik, bahkan party peringkat A dan petinggi dari Gereja. Faktanya, Sophie sudah mencoba membujukmu.」

「Aku tahu...」 Paula mendadak mengangkat kepalanya, matanya tertuju pada Hikaru. 「Tapi aku ingin berguna untukmu. Setelah semua yang kau lakukan untukku, aku masihlah sama sekali tidak berguna.」

「...Jadi begitu.」

Hikaru tidak merasakan kebohongan dari kata-katanya. Itulah yang benar-benar dia harapkan dari lubuk hatinya.

(Mungkin tidak apa-apa untuk memberitahunya tentang rahasiaku dalam waktu dekat), pikir Hikaru.

3 Comments

  1. Mungkin lebih baik kata 'Kamar' diganti menjadi 'Ruangan'
    Kalau menggunakan kalimat 'Suhu Kamar' kesannya seperti memasak di dalam kamar.

    ReplyDelete
Previous Post Next Post