Ore no Iinazuke ni natta Jimiko, Ie de wa Kawaii Shika nai Volume 2 - Bab 8

Bab 8
Sekarang sedang Tanabata, jadi aku akan mengungkapkan masa lalu kelamku (Bagian 2)

[Maaf ya, Yuuka-chan..., aku benar-benar minta maaf.]

“Isssh, dasar Nayu-chan tolol! Mengerjai seseorang itu juga ada batasannya, tau!?”

[Erm, yah...]

“Lain kali jangan melakukan kenakalan seperti ini lagi, oke? Kau mendengarku, Nayu-chan?”

[...Ya, maaf...]

Nayu yang biasanya seenak jidat langsung menjadi sangat penurut. Yuuka memang hebat, bahkan aku dan ayahku tidak bisa membuat Nayu jadi seperti itu.

Saat aku merasa terkesan dengan Yuuka, dia tiba-tiba menjadi murung. Penampilannya itu sama seperti anak anjing yang telinganya merosot.

“...Maaf ya, Yuu-kun. Rupanya deduksiku benar-benar melenceng. Maaf karena aku jadi benar-benar cemburuan.”

“Yah, itu memang deduksi yang melenceng, tapi asalkan kau sudah mengerti, aku tidak mempermasalahkannya kok.”

Setelah kami saling membungkuk satu sama lain, kami saling bertatapan dan tersenyum.

[...Ini semua gara-gara Nonohana Raimu.]

Aku bisa mendengar suara bernada memushi dari Nayu yang terdengar dari speaker.

[Karena di Jepang sedang perayaan Tanabata, jadi aku berpikir untuk menelepon kalian... Tapi gara-gara lonte sialan itu...., Yuuka-chan jadi marah padaku.]

“Tidak, bukannya Yuuka marah padamu karena kau sendiri yang mengerjainya?”

Meskipun aku mengatakan fakta sebagaimana adanya, tapi Nayu hanya mengabaikanku.

“Hei, Yuu-kun. Erm, tentang wanita bernama Raimu-san itu..., apa kau sudah tidak memikirkannya lagi?”

“Ya. Malahan, aku sama sekali tidak ada memikirkannya sampai Nihara-san mengungkit namanya.”

[Jelas Kakak tidak akan memikirkannya lagi. Lagian iblis seperti itu memang harus dihapus dari ingatan.]

Nayu menyela percakapan kami dengan suara yang lembut. Dan kemudian, Yuuka beralih untuk berbicara dengan Nayu.

“Hei, Nayu-chan, kalau kau sampai sebenci itu padanya…, apa orang yang bernama Raimu-san ini memang seburuk itu? Apakah itu ada hubungannya dengan sikap Yuu-kun yang tidak tertarik dengan cinta pada gadis 3D?”

[—Itu terjadi saat Nii-san kelas 3 SMP.]

“Tunggu, Nayu! Kenapa kau mulai membicarakakan masa lalu seperti kilas balik yang menyakitkan?”

[Habisnya ‘kan penyebab perselisihan ini terjadi gara-gara kau tidak menjelaskan segala sesuatunya dengan baik pada Yuuka-chan! Sudahlah, kau harus menghadapi masa kelammu itu.]

Aku mengerti apa yang kau katakan. Cuman masalahnya, tidak bisakah kau sedikit mamahami perasan orang yang melalui masa lalu kelam itu?

[Ya, saat itu Nii-san masih berada di kelas 3 SMP—]

Mengabaikan semua kata-kataku, Nayu mulai memberitahu Yuuka tentang masa lalu kelamku.

—Monolog Nayu—

Kau sudah tahu kan kalau orang tami kami bercerai? 

Setelah mereka bercerai, ibu kami pergi ke suatau tempat dan tidak penah kembali lagi, yang mana itu membuat ayah kami jadi depresi.

Melihat apa yang mereka lalui, aku dan Nii-san jadi sama-sama tidak tertarik pada pernikahan.

Yah..., dalam sudut pandang yang berbeda, Nii-san tidak terlalu serius tentang itu.

Saat Nii-san masih kelas 3 SMP, bagaimana aku harus mengatakannya..., dia mungkin sedikit arogan?

Oh iya, saat itu dia menyebut dirinya sebagai seorang otaku yang populer. Dirinya yang dulu itu benar-benar lucu. Dan karena itu juga lah, Nii-san jadi berpikiran kalau dirinya itu adalah orang yang keren.

Dan orang yang membuat Nii-san jadi berubah..., bahkan namanya pun tidak ingin aku sebutkan. Nonohana Raimu, iblis yang suka menggoda laki-laki.

Sampai musim dingin saat Nii-san kelas 3 SMP, kupikir Nii-san dan wanita itu berhubungan dengan baik.

Nonohana Raimu... yah, hal yang baik tentang dirinya adalah dia memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Cuman sayangnya, dia itu tidak lebih baik dari sekedar sampah.

Ada saat dimana Nii-san membawa teman-temannya ke rumah kami untuk bermain. Dan saat itu, Nonohana Raimu juga datang dan bertindak seolah-olah dia adalah kerater yang selalu tersenyum dan ceria kepada semua orang termasuk Nii-san dan Kuramasa.

Apalagi saat dia bersama Nii-san, rasanya seperti mereka terlalu intim. Tentu saja, bagiku hal itu sangatlah menijijkkan.

Kemudian, di bulan Desmber kala itu, terjadilah sesuatu yang tidak akan pernah kulupakan.

Saat itu Nii-san berpikir kalau segala sesuatunya akan berjalan dengan baik, karenanya, dia mengajak Nonohana Raimu untuk berpacaran. Yah, aku bisa mengerti mengapa Nii-san berpikiran seperti itu. Karena bagaimanapun juga, siapapun bisa melihat kalau wanita itu seperti memiliki perasaan pada Nii-san.

Tapi, iblis itu—dia menolak Nii-san.

Kalau dia hanya sekedar menolak Nii-san saja sih tidak masalah, tapi keesokan harinya, rumor tentang Nii-san yang ditolak menyebar di seluruh kelas. Meskipun tidak ada bukti nyata, tapi pastilah kalau wanita itu yang menyebarkan rumor tersebut.

Itu sebabnya, sampai kapanpun aku tidak akan pernah memaafkannya.

Dan setelah kejadian itu..., selama sekitaram satu minggu, Nii-san mengurung diri di kamarnya. Saat itu aku bahkan berpikir kalau dia berencana untuk tidak meninggalkan kamarnya selama sisa hidupnya.., tapi kemudian, dia berhasil pulih.

Dan alasan yang membuatnya jadi pulih kembali..., kau pasti mengetahuinya ‘kan, Yuuka-chan?

Ya, itu karena karakter yang kau suarakan, Yuuka-chan.

Dia dengan sangat bersemangat mengatakan “Aku hanya akan menyukai gadis 2D”, dan meksipun itu cukup menjijikkan, tapi setelah itu Nii-san jadi kembali ke kehidupan sehari-harinya yang biasa.

Ta~mat!

---

“Uaaaghhh...”

Aku memegangi kepalaku dan berguling-guling di atas karpet.

Apa-apaan coba dengan Ta~mat?

Dia benar-benar serius dalam mengungkap masa lalu kelamku..., aku sampai benar-benar berpikir kalau aku akan mati.

[...Nah, itulah yang terjadi. Jadi aku tidak berpikir kalau Nii-san masih memikirkan Raimu. Kalau memang dia masih memikirkannyaa..., maka aku sendiri yang akan memukulnya dengan pipa baja untuk membuatnya kembali waras.]

Dengan suara yang bercampur dengan kebencian, Nayu dengan cepat mengatakan sesuatu yang menakutkan.

Aku kemudian berdiri dengan tangan di atas meja, terengah-engah.

“Hah…, hah…, hah… Yah, begitulah. Seperti yang Nayu katakan, begitulah masa lalu kelamku. Jadi kejadian yang tadi terjadi di sekolah itu hanyalah fantasi Nihara-san saja..., karenanya, Yuuka, kau tidak perlu memikir—”

*Plop*

Sentuhan lembut, perasaan hangat, dan aroma yang manis..., semua itu tiba-tiba menyelimutiku sekaligus.

“Yu-Yuuka?”

“Maaf..., Yuu-kun... Aku bahkan tidak tahu itu tentang itu...”

Sambil memelukku, Yuuka menangis tersedu-sedu.

Dia yang akhirnya memahaminya saja aku sudah senang.

“Aku..., aku pasti akan menyayangimu seumur hidupku, Yuu-kun! Aku akan terus mencintai dan mencintaimu, aku tidak akan pernah melepaskanmu sampai kau menyuruhku untuk berhenti.”

Dan begitulah, dengan emosi yang meluap-luap, Yuuka terus membuat keributam.

Sambil masih dalam posisi di peluk Yuuka, aku merasa bingung harus berbuat apa.

Adapun Nayu...,

[Hei... kalau kalian mau bermesraan, bisakah kalian melakukannya setelah menutup telpon? Tsk...]

Sebelumnya || Daftar Bab || Selanjutnya