Ore no Iinazuke ni natta Jimiko, Ie de wa Kawaii Shika nai Bab 13

Bab 13
Bagaimana Cara Membangunkan Seseorang dan Membuatnya Berpikir "Ah, aku harus tidur selamanya!" (Bagian 2)


Jadi, untuk saat ini, aku menerima permintaan Yuuka yang ingin mengungali lagi.

Aku pun sekali lagi menunggu di kasur dengan mata terpejam.

“Kenapa ini bisa terjadi..?”

Padahal aku sudah bangun, tapi aku malah mencoba untuk tidur lagi… Aku berpikir tentang betapa aneh dan tak terlukiskannya situasi ini.

Klik.

Aku pun mendengar suara pintu kamarku terbuka.

Dengan perlahan, aku bisa merasakan Yuuka yang mendekatiku.

Tepat di sampingku, dia menarik napas dalam-dalam, dan kemudian…

“…Onii-chan, bangun gih? Entar kau akan terlambat, loh?”

Kalimat yang tak terduga itu membuat jantungku berdebar sangat kencang.

Aku terduduk tegak di kasurku dan mengatur napas, kemudian menoleh ke arah Yuuka.

“Ya… aku sudah bangun.”

Yuuka tersenyum bahagia, tapi ini bukan saatnya untuk itu.

“Kenapa malah 'Onii-chan'?”

“Di anime dan semacamnya, karakter yang paling populer untuk membangunkanmu di pagi hari adalah karakter adik, kan? Ehehe, memanggilmu 'Onii-chan' terasa menyegarkan.”

Tapi segera setelah itu, dia tiba-tiba memiliki ekspresi yang seolah menyadari sesuatu di wajahnya.

“Ah… begitu ya. Maaf, Yuu-kun. Kau kan sudah punya Nayu-chan… Kau pasti sudah pernah mengalami saat dimana adikmu datang ke kamarmu dan membangunkanmu, kan?“

“Tidak, bukan itu yang kumaksud.”

Ngomong-ngomong, Nayu sama sekali tidak pernah membangunkanku seperti itu.

Malahan, kebiasaan tidur Nayu lebih buruk daripadaku, jadinya aku yang harus membangunkannya di pagi hari.

Dan tiap kali aku membangunkannya, dia justru mendecakkan lidahnya padaku. Sungguh, tidak masuk akalnya dirinya itu.

“Maaf! Tolong ulangi sekali lagi!”

“Kita nanti terlambat, tahu!”

“Ini yang terakhir! Berdasarkan fakta bahwa kita ini sudah menikah, izinkan aku membangunkanmu dengan cara yang moe-moe gitu!”

Yuuka mengatupkan kedua tangannya dan menundukkan kepalanya, memohon kepadaku.

Ah… ayolah… Kalau kau memohon seperti itu, sulit bagiku untuk menolak.

Jadi, menuruti permintaannya itu, aku naik ke kasurku dan memejamkan mata lagi. (Untuk yang ketiga kalinya hari ini)

“...Yuu-kun? Kalau kau tidak segera bangun, kau akan terlambat loh~”

Setelah jeda singkat, aku mendengar Yuuka yang bergumam.

Hanya saja... apa cara terbaik baginya untuk membangunkanku berdasarkan fakta bahwa kami sudah menikah?

Aku sama sekali tidak bisa membayangkannya.

Saat aku memikirkan itu. aku merasakan bibir Yuuka mendekati telingaku, dan hembusan nafasnya yang hangat menggelitik gendang telingaku.

Kemudian, dia menarik napas dalam-dalam, dan...,

“...Kalau kau tidak mau bangun, aku akan... menciummu, loh?”

Arus listrik merambat melalui otakku yang membuatku kebingungan.

Eh? C-Cium?!

Ah, begitu ya... Kupikir dia hanya membicarakan hal-hal di manga dan anime.

Tapi, kami adalah tunangan.

Hal-hal semacam itu… mungkin memang terjadi.

Aku membayangkan bibir Yuuka yang lembut dan berwarna merah muda.

Bibirnya terlihat seperti akan memberimu sensasi manis yang akan meluluhkan segala akal sehat. Kemudian, nafas kecil Yuuka akan berhembus…

Hingga akhirnya, aku dan Yuuka akan…

“...K-kau tidak kunjung bangun?! Eh? Eh?! Aku benar-benar akan menciummu, loh?!”

Tangan Yuuka mencengkeram bahuku dengan sangat erat.

Merasa panik, aku dengan cepat melompat keluar dari kasurku.

“Ah… S-selamat pagi, Yuu-kun.”

“Y-ya…”

Aku dan Yuuka saling menatap.

Lalu… Yuuka menunduk malu-malu.

“Ah, umm… Tadi, aku mencoba membangunkanmu dengan cara yang moe… tapi sebenarnya aku terlalu malu untuk menciummu, jadi… maaf karena terlalu berharap…”

Yuka menggeliat dengan malu-malu.

Melihat Yuuka yang seperti itu, aku tidak bisa mengatakan apapun padanya.

“Yang jelas... Itulah teknik Bangunin Moe ala Yuuka!”

Dia tersenyum bangga, seolah berusaha mengusir rasa malunya.

Kemudian dia berbalik untuk menyembunyikan wajahnya, yang telah menjadi sangat merah seolah dia lagi demam.

“Bagaimana, Yuu-kun?”

“Hmm…”

Aku mengalami kesulitan untuk mengatakan yang sebenarnya ketika aku menunjuk ke jam alarmku.

“Sepertinya… aku sudah terlambat.”

“Ahh?! M-maafkan aku!”

Yuuka pun berlari keluar dari kamarku dengan tergesa-gesa.

Saat Yuuka pergi, aku menghela nafas panjang.

“...Besok aku akan menyetel jam alarmku sedikit lebih awal …”

Jika aku harus bangun seperti ini setiap pagi, otakku akan menggila.

---

Sejak hari itu, aku menyetel jam alarmku sedikit lebih awal.

Alhasil…

“Issh! Kenapa kau bangun lebih awal dari biasanya hari ini!”

Yuuka terus berusaha membangunkanku lebih awal dari jam alarmku.

Tapi, untuk mencegah pikiranku menggila, aku terus menyetel jam alarmku bahkan lebih awal dari sebelumnya.

Akhirnya, aku mulai bangun pukul 5 pagi.

Karenanya juga, di rumah kami, menjadi dilarang untuk membangunkanku di pagi hari.




close

10 Comments