Ore no Iinazuke ni natta Jimiko, Ie de wa Kawaii Shika nai Bab 38

Bab 38
Tunanganku diam-diam bersikap manis saat bersamaku (Bagian 1)


“Onee-chan! Cosmos Miracle Dynamite!”

Anak itu terlihat sangat bersemengat saat dia mengangkat alisnya dengan tajam dan berlari menuju Yuuka.

Kemudian, mereka saling bertabrakan.

“Duaarrrr!”

“Uwaa, kau berhasil menyerangku!”

Dengan sengaja, Yuuka menjatuhkan dirinya ke tanah.

Saat anak itu melihatnya, dia segera mengangkat tangannya dan bersorak penuh kemenangan.

Bagaimana aku harus mengatakannya... ini sangat damai.

Meski sekarang dia dalam karakter Watanae Yuuka yang mengenakan kacamata dan bersetelan rambut ponytail, ekspresinya saat ini jauh lebih lembut dibandingkan dengan ekspresinya saat di sekolah. Mungkinkah itu karena dia sedang bermain dengan anak kecil?

...’Watanae Yuuka’ yang di sekolah.

Izumi Yuuna, yang menjadi pengisi suara untuk Yuuna-chan.

Dan, Yuuka yang di rumah.

Dia punya beberapa karakter, namun karakter yang kini Yuuka tampilkan saat dia bermain dengan anak itu... lagi-lagi, karaker lain yang berbeda.

Namun, mana yang palsu dan mana yang asli tidaklah penting. Mau ada berapa jenis pun karakter yang Yuuka miliki, semua itu adalah bagian dari diri Yuuka.

Aku sendiri yakin kalau aku juga memiliki beberapa karakter yang berbeda juga. Dan tentunya, semua itu adalah bagian dari diri ‘Sakata Yuuichi’.

“Nah... bagaimana kalau kali ini kita mencobanya pada Onii-chan?”

“Yah. Cosmos Miracle Dynamite!”

Anak itu mengucapkan kalimat tersebut dengan lancar.

Kemudian, dengan cepat dia berlari ke arahku dan segera menjepit pinggangku.

“Ahhh!!! Aku kena telak!”

Aku berteriak keras dan berguling-guling di atas tanah.

Kalau aku sendiri yang harus mengatakannya, maka aktingku pasti terkesan sungguhan. Dan dengan ini, aku pasti telah berhasil menangkap hati anak itu.

Brukk

“Aduh!?”

“Eh, Yuu-ku... Sakata-kun!? Apa kau tidak apa-apa?”

Aku terlalu berlebihan dalam aktingku, dan akibatnya, kepalaku menghantam akar pohon besar.

“Duh... kau terlalu berlebihan.”

“Ya ampun, memalukan banget...”

Sambil memegangi kepalaku yang kesakitan, perlahan aku duduk di samping pohon. Yuuka bergegas menghampirku, dan kemudian dia menghela nafas kecil. Sedangkan anak itu, dia menatap kami berdua dengan penuh minat.

“Onee-chan, Onii-chan, apa kalian adalah dua orang yang sudah menikah?”

“Ehh!?”

“K-Kau ini bicara apa sih!?”

“Habisnya, kalian berdua terlihat dekat banget.”

Mata polos balita itu menatapku dan Yuuka saat kami kebingungan meraba-raba kata-kata kami.

Tentunya, hubungan kami dekat dengan sesuatu seperti pernikahan, tapi...

Kami tidak boleh sampai membiarkan orang lain mengetahui hal tersebut, karena kami dalam suatu hubungan yang rahasia...

“Takkun!”

“Ah, Mama!”

Tenggelam dalam keheningan, kami hanya bisa membisu di tempat.

Seseorang yang kelihatannya merupakan ibu dari anak itu datang menghampiri kami. Melihatnya, wajah anak itu langsung berbinar.

Si Ibu memeluk anak itu dengan erat dan dengan penuh semangat membelai kepalanya.

“Maaf ya, Mama tadi agak sibuk di tempat kerja.”

“Enggak apa-apa kok. Tadi Onii-chan dan Onee-chan bermain-main bersamaku.”

“Oh, benarkah? Terima kasih sudah menemanai anakku bermain.”

Menundukkan kepalnya, si Ibu berterima kasih pada kami. Tepat di sebelahnya, anak itu juga menunduk, meniru teladan ibunya.

Itu sungguh merupakan pemandangan yang menyenangkan dan menawan.

“Baguslah. Ibumu sudah datang.”

“Ya!”

Yuuka memberikan senyuman yang tulus pada anak itu dan ibunya.

Melihat Yuuka dengan ekspresi yang begitu lembut seperti itu... aku juga jadi ikut merasa hangat dan damai.




close

7 Comments

  1. Anak kecil pun sudah menyadari nya bung

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Kawan"nya pada kurang peka
      Tapi gua curiga nihara dah nyadarin hal itu

      Delete
  3. Heemm.. Padahal uriel mengharapkan adegan yuuka dengan polos nya bilang "seperti apa anak kita nanti nya ya~" Dan sejenis nya

    ReplyDelete